Khutbah Jumat Syaikh Mahmud Abdul Bari Lc. : Keutamaan Belajar dan Mengajar Al-Qur’an
Pembukaan
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, Saya mengingatkan diri saya pribadi dan kita semua untuk senantiasa bertakwa kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” Mari kita tingkatkan ketakwaan kita dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Keutamaan Al-Qur’an
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selama 23 tahun melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan pada malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadr, dan membawa petunjuk untuk manusia agar mereka menjadikannya sebagai ibadah.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Tidaklah aku menyebut satu huruf dari Al-Qur’an melainkan di dalamnya ada pahala. Setiap huruf memiliki pahala sepuluh kali lipat.”
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, diturunkan kepada bangsa Arab yang ahli dalam bahasa. Namun, mereka tetap tak mampu menandingi keindahan dan kesempurnaan Al-Qur’an. Inilah bukti kekuasaan Allah.
Peran Al-Qur’an dalam Hidup Kita
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus.” (QS. Al-Isra: 9).
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia. Sebagaimana Allah menyatakan: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2).
Hadirin sekalian, Al-Qur’an juga merupakan obat hati, cahaya, dan sumber hidayah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Hati yang tidak ada Al-Qur’an di dalamnya seperti rumah yang rusak.” Maka, marilah kita membiasakan diri berinteraksi dengan Al-Qur’an: membacanya, memahami isinya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di antara manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapa mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Mereka adalah ahli Al-Qur’an, keluarga Allah, dan orang-orang istimewa di sisi-Nya.”
Barang siapa yang belajar, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, maka Allah akan meninggikan derajatnya, menambahkan kebaikan, serta menjauhkan dari kejahatan. Perhatian kita kepada Al-Qur’an harus ditingkatkan karena ini adalah tanda kecintaan kita kepada Allah.
Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Hadirin yang dirahmati Allah, Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya.”
Mari kita tanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an dalam diri kita dan anak-anak kita. Anak yang hebat dengan Al-Qur’an adalah investasi terbaik bagi orang tua di akhirat kelak. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Para ulama terdahulu tidak belajar ilmu lain kecuali setelah mereka menjaga hafalan Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak hanya menjaga kita di dunia tetapi juga di akhirat. Maka, marilah kita lebih memperhatikan Al-Qur’an, membacanya dengan tartil, memahami maknanya, dan mengamalkannya.
Penutup
Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mencintai Al-Qur’an dan mendapatkan syafaat darinya. Kita akhiri khutbah ini dengan doa kepada Allah agar memberikan kita kekuatan untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an. Wallahu a’lam bish-shawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Khubah Jumat Syeikh Mahmud Abdul Barry Rajih
Pesantren Tahfidz Gaza Bogor, 27 Desember 2024
[i] Diterjemahkan langsung saat khutbah oleh Ustadz Yahyadin Munthe, MPD dengan beberapa penyesuaian terjemahan.