Menerima Kenyataan: Kunci Ketentraman Hati

✍️ Oleh: Ustadz Abu Alifah Hendra Dawolo, S. Pd

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Segala puji bagi Allah ﷻ, Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Setiap manusia pasti merasakan sakit, baik dalam bentuk kehilangan, kekecewaan, maupun ujian hidup lainnya. Namun, ada satu cara untuk menghentikan rasa sakit itu: menerima kenyataan bahwa tidak ada yang benar-benar menjadi milik kita, dan tidak ada yang selamanya akan tetap menjadi milik kita.

1. Semua yang Kita Miliki Hanyalah Titipan

Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Apa yang kita miliki, baik itu harta, jabatan, keluarga, bahkan kehidupan kita sendiri, semuanya adalah milik Allah ﷻ. Dia yang memberikan, dan Dia pula yang berhak mengambilnya kembali.

Allah ﷻ berfirman:

> “Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi…” (QS. Al-Baqarah: 284)

 

Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu hanyalah titipan, maka hati kita akan lebih lapang dalam menerima kenyataan. Tidak akan ada keterikatan berlebihan terhadap dunia, sehingga ketika kehilangan datang, kita tidak terlalu larut dalam kesedihan.

2. Dunia Hanyalah Persinggahan Sementara

Allah ﷻ mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Kenikmatan dunia tidaklah abadi, dan hanya kehidupan akhirat yang kekal selamanya.

Allah ﷻ berfirman:

> “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

 

Maka, janganlah kita terlalu mencintai sesuatu di dunia ini seolah-olah itu akan kita miliki selamanya. Sebab, pada akhirnya, semua akan kembali kepada Allah ﷻ.

3. Menghadapi Kehilangan dengan Sabar dan Ridha

Ketika seseorang mengalami kehilangan atau musibah, hendaknya ia mengingat firman Allah:

> “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156)

 

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

> “Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan (dari Allah), dan barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan (dari Allah).” (HR. Tirmidzi)

 

Dengan memahami dan mengamalkan ayat serta hadis ini, kita akan lebih mudah untuk bersabar dan menerima segala ketetapan-Nya dengan hati yang lapang.

Kesimpulan

Satu-satunya cara untuk menghentikan rasa sakit dalam hidup adalah dengan menerima kenyataan bahwa tidak ada yang benar-benar milik kita, dan tidak ada yang akan selamanya menjadi milik kita. Semua yang ada di dunia hanyalah titipan dari Allah ﷻ, dan pada waktunya, akan kembali kepada-Nya.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba yang senantiasa bersyukur saat diberi, bersabar saat diuji, dan ridha atas segala ketetapan-Nya. Aamiin.

Wallahu a’lam.