Santri Tahfidz Gaza Tampilkan Storytelling “The Tears of Gaza” dalam Acara Silaturahim Akbar
Bogor, 18 Oktober 2025 — Dalam rangkaian acara Silaturahim Akbar Wali Santri Tahfidz Gaza 2025, para santri kembali menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa mereka melalui penampilan Storytelling bertema “The Tears of Gaza” yang menjadi salah satu segmen paling berkesan dalam ajang Tahfidz Gaza Fest.
Penampilan yang dibawakan pada Sabtu sore (18/10) ini menghadirkan empat santri terbaik, yaitu Sholahuddin Al Ayyubi (Kelas 9), Aufa Ahmad Zaidan (Kelas 9), Hafidz Muhammad Rizki (Kelas 9), dan Yoshiki Raufa Santoso (Kelas 7).
Keempat santri tampil percaya diri di atas panggung, memadukan bahasa Arab dan bahasa Inggris dengan pelafalan yang fasih dan ekspresi yang menyentuh.
Dengan tema “The Tears of Gaza”, para santri membawakan kisah perjuangan dan keteguhan hati anak-anak Palestina yang hidup di tengah ujian dan penderitaan.
Melalui narasi yang kuat dan penyampaian yang penuh penghayatan, pesan tentang sabar, doa, dan kepedulian terhadap sesama muslim tersampaikan dengan sangat mendalam.
Banyak hadirin, baik wali santri maupun tamu undangan, tampak terharu menyimak kisah yang disampaikan dengan penuh empati dan semangat kemanusiaan.
Penampilan storytelling ini menjadi salah satu bagian dari Tahfidz Gaza Fest, ajang tahunan yang menampilkan beragam kreativitas dan potensi santri, mulai dari tilawah, pidato, seni bela diri, hingga drama dan puisi Islami.
Selain sebagai sarana hiburan edukatif, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran bahasa dan karakter, di mana para santri dilatih untuk berani berbicara di depan umum, mengasah kemampuan linguistik, serta menumbuhkan kepekaan terhadap isu kemanusiaan global.
Menurut salah satu guru pembimbing, kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan berbahasa, tetapi juga menanamkan nilai moral dan spiritual.
“Melalui tema ‘The Tears of Gaza’, para santri belajar bahwa bahasa adalah alat dakwah dan kepedulian. Mereka belajar untuk menyampaikan pesan kebaikan dengan cara yang indah dan menyentuh hati,” ujarnya.
Penampilan ini menjadi bukti nyata bahwa santri Tahfidz Gaza tidak hanya unggul dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengekspresikan nilai-nilai Qurani melalui karya, bahasa, dan seni yang bermakna.
Dengan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris yang terus diasah, Tahfidz Gaza berkomitmen mencetak generasi Qurani yang siap berperan aktif di tingkat global—membawa pesan damai, ilmu, dan kemanusiaan dari cahaya Al-Qur’an.
